Mudik saat lebaran merupakan momentum yang ditunggu setiap orang yang tinggal jauh dari tanah kelahiran. Tidak hanya oleh pemudik,...
Mudik saat lebaran merupakan momentum yang ditunggu setiap orang yang tinggal jauh dari tanah kelahiran. Tidak hanya oleh pemudik, tetapi juga oleh keluarga di kampung halaman, kerabat, teman bermain saat kecil, dan penjual oleh-oleh khas daerah dan penyedia jasa lainnya. Mudik secara tidak langsung memberikan efek domino peningkatan ekonomi. Bayangkan saja, kota kecil yang biasa dihuni 500 ribu penduduk, selama sepekan dapat meningkat tajam. Penambahan penduduk tersebut pastinya menambah uang beredar di daerah tersebut.
Mudik dan Minat Berbelanja Para Pemudik
Saat mudik apa saja yang kita lakukan? Pastinya berkunjung ke rumah sanak saudara, teman masa kecil, berburu penganan atau jajanan khas setempat, bermain ke tempat wisata, dan segudang kegiatan lainnya atau jangan-jangan tinggal di rumah saja s mbari leyeh-leyeh menikmati nyamannya kamar tempat tidur kita saat kecil.
Umumnya para pemudik sudah menyiapkan sejumlah angka untuk dibelanjakan di tempat yang dikunjungi. Baik untuk membeli makanan, kerajinan, pakaian atau untuk kegiatan berwisata. Belum ada riset (atau saya kurang update) berapa besar alokasi anggaran belanja di tempat yang dikunjungi. Saya sendiri juga menganggarkan untuk belanja dan wisata. Berapa? Ssst rahasia dong.
Haruskah Membeli Oleh-oleh Saat Mudik?
"Jangan lupa oleh-oleh ya", ungkapan yang sering kita dengar saat akan muik atau berkunjung ke suatu daerah. Beban, ya iyalah. Tapi khusus saat Mudik, asli saya tidak keberatan sama sekali kalau harus beli oleh-oleh. Bukan karena saya banyak uang, tapi uang yang saya bawa saat mudik ada alokasinya untuk membeli oleh-oleh. Selain itu dibagikan ke sanak saudara juga untuk mengisi toples disaat kue lebaran di rumah sudah mulai menipis.
Sebetulnya bagi saya ada hal penting lain, dengan membeli makanan atau kerajinan khas, ituberarti kita sudah berkontribusi bagi penguatan ekonomi warga kita si tempat yang dikunjungi. Coba kalau kita membeli oleh-oleh, berapa banyak orang yang mendapat keuntungan dari hasil pembelian tadi?
1. Konsumen yang membeli produk
2. Pemilik toko oleh-oleh
3. Karyawan di toko oleh-oleh
4. Produsen
5. Karyawan yang bekerja di tempat produksi
6.Penyedia bahan baku
7. Penyedia kemasan
8. Pemerintah daerah
Nah, ternyata dengan 100 ribu yang kita belanjakan si daerah yang dikunjungi akan memberi manfaat bagi banyak orang. Jika ada 1000 keluarga yang berbelanja,dat dibayangkan berapa banyak uang yang terkumpul. Jika pemilik usaha juga melakukan hal yang sama,maka multiplieer effek akan terus bergulir bagai bola salju.
Secara garis besar, ada 4 manfaat membeli oleh-oleh saat musim :
1. Memberi kebahagiaan bagi yang diberi oleh-oleh
Hihihi, ya iyalah. Siapa yang menolak pemberian apalagi gratis. Tapi jangan salah, kalau pas yang diberi adalah bos, bisa-bisa bisa naik gaji. Atau kalau yang diberi adalah klien kita,bisa dapat order tuh. Eits, tapi supaya dapat pahala harus ikhlas ya.
2. Mengurangi pengangguran
Daerah yang memiliki produk unggulan umumnya angka pengangguran rendah. Itu sih konsekuensi logis. Kalau punya pekerjaan kan penganggurannya sedikit.
3. Mengurangi kemiskinan
Punya pekerjaaan artinya punya pendapatan dan jika mencukupi angka kemiskinan rendah dong.
4. Meningkatkan pendapatan daerah
Daerah yang pengusahanya banyak tingkat pendapatan juga tinggi. Nah bagaimana dengan daerah tempat asal kita? Pelaku usaha juga supaya daerahnya maju, harus rajin bayar pajak dan berzakat.
Ah, Ceu Meta mah bisa saja. Eh, serius. Ini berikan bukan cocokologi. Bukankah sekarang enterpreneur sedang digalakkan. Nah, kalau cuma bisa bikin dan bisa jual, uangnya dapat dari mana. Sebagai warga yang baik, maka kita juga sesekali perlu berbelanja sari produsen lokal. Lebaran ini momentum yang bagus untuk beramal. Hitung-hitung belanja sambil beramal.
Memang ada produsen yang suka nakal. Jadi ini ada tips lagi nih buat rekan-rekan yang mau membeli oleh-oleh apalagi oleh-oleh makanan.
1.Baca label dengan cermat
Makanan yang baik, memiliki 7 informasi wajib pada label. Cek disini ya apa saja yang harus tertera pada label makanan. 7 info wajib label makanan
2. Amati tampilan produk
Lihat tampilan produk, apakah sudah berjamur, berubah warna, rasa, kerenyahan atau bau. Jika di label ada tanda kadaluwarsa kita bisa membandingkan tampilan dengan info di label. Kemasan juga berpengaruh. Makanan berkemasan atau dibungkus akan lebih bersih.
3. Beli di tempat yang bersih
Namanya juga makanan, maka harus bersih jika tidak ingin kena diare. Memang banyak tempat penjualan makanan yang tidak atau kurang higienis. Tapi kalau ingin terbebas dari sakit perut, pilihlah tempat berjualan yang bersih. Tidak harus berupa Ac tetapi pastinya tidak dihubungi lalat, lantainya becek, banyak binatang berkeliaran. Kalau makanan bersih pasti kita nyaman.
Belum beli oleh-oleh? Yuk beli, insya Allah gak bakal rugi. Niatkan saja buat ahodakoh dan barang dapat, pahala juga dapat.
#JuliNgeblog #4ManfaataMembeliOleh-olehSaatMudik
baca ini jd kesindir, soalnya kmarin pas beli oleh2 saya ngomel ke suami yg belinya mnurut saya kebanyakan, hihihi...
ReplyDeletepdhl tnyt bnyk manfaatnya :)
Maaf mbak Nathalia, bukan maksud menyindir. Dulu juga saya fikir buang uang, tapi setelah banyak gaul sama UKM, ternyata belanja kita akan banyak membantu mereka.
DeleteTerima kasih sudah berkunjung.
Oleh oleh itu pasti terbeli mba, walau gak ada niat beli hehehe.. Minimal oleh oleh makanan, itu pasti kebeli.. Mungkin sudah terbiasa membeli untuk buah tangan, yang dibeliin juga pasti senang :D
ReplyDeleteBetul sekali. Manfaat buat kita, buat yang kita beri juga penjual dan produsen. Semoga barokah buat semua. Terima kasih sudah berkunjung.
Delete