#bisnismodel #bisnismodelcanvas #rencanausaha
Dulu saat pertama belajar bisnis sewaktu kuliah, yang terfikirkan adalah produk apa yang bisa dibuat atau dijual. Saat itu di akhir semester dua, ayah pergi meninggalkan kami, berpulang ke pangkuan Yang Maha Kuasa. Sebagai anak paling besar waktu itu yang terfikir, harus bisa dapat penghasilan sambil kuliah. Pas kantor tempat ibu kerja juga tutup. Yang terfikir adalah mencari usaha apa yang dapat dilakukan. Judulnya palugada. Mulai dari buat kue kering, jual sembako dengan cara pesan antar, jual hijab, apapun dilakukan. Mulai bisnis, lalu kalau tidak laku, ya tutup, lalu mulai lagi, begitu berkali-kali.
Untungnya di tahun 2011, salah seorang dosen yang juga pebisnis berkebangsaan Swiss, bernama Alexander Osterwalder membuat sebuah konsep yang dia sebut sebagai bisnis model generation. Konsep yang dia buat adalah sebuah template berbentuk kertas yang terbagi menjadi 9 kotak. Ke-9 kotak ini adalah pola untuk menggambarkan bisnis yang ingin kita jalankan.
Kenapa harus pakai bisnis model? Bayangkan jika kita melakukan uji coba bisnis dengan uang yang terbatas apalagi yang dipakai adalah tabungan. Kalau untung masih mending, modal bisa kembali. Nah kalau rugi, untung tak dapat diraih, modal pun tak kembali. Tapi kalau kita melakukan uji coba dengan template yang dibuat oleh Om Alexander, maka akan bisa meminimalisir kegagalan.
Template Bisnis Model
Alexander membuat template bisnis model canvas dalam satu lembar kertas, konsep tersebut dibuat dengan sederhana, relevan dan mudah difahami. Model bisnis diibaratkan sebagai cetak biru strategi bisnis yang diterapkan melalui struktur organisasi, proses dan sistem yang mirip bisnis sebenarnya.Dalam lembaran bisnis model.canvas (BMC) terdapat 9 kotak yang menggambarkan bisnis dari sisi produksi maupun pemasaran. Melalui model ini, setiap pelaku usaha akan "dipaksa" untuk memvisualisasikan bisnis yang akan dilakukan. Sehingga sebelum bisnis tersebut dijalankan, calon pelaku usaha harus sudah membayangkan detail bisnis sejak produk dibuat hingga produk dipasarkan. Model yang dibuat juga sudah dilengkapi dengan kebutuhan modal serta darimada sumber pembiayaan. Termasuk juga bagaimana cara memperoleh uang dari bisnis yang akan didirikan. Jadi tidak ada cerita kalau bisa produksi, tetapi tidak bisa menjual.
Template Bisnis Model Canvas |
Masa sih dengan selembar kertas di atas, kita dapat menggambarkan rencana bisnis kita? Jawab saya, sangat bisa.
Berikut terjemahan dari masing-masing kolom sebagai berikut :
- Customer Segments: Siapakah pelanggan kita?
- Value Propositions: Apa yang menarik tentang proposisi nilai?
- Channels: Bagaimana value ini dipromosikan, dijual, dan disampaikan.
- Customer Relationships: Bagaimana Anda berinteraksi dengan pelanggan melalui pengalaman mereka terhadap produk Anda selama ini ?
- Revenue Streams: Bagaimana bisnis memperoleh penghasilan dari proposisi nilai ?
- Key Activities: ? Apa saja kegiatan yang harus dilakukan perusahaan?
- Key Resources: Apa aset unik yang strategis yang harus dimiliki perusahaan agar dapat bersaing?
- Key Partnerships: Siapa saja partner bisnis yang perlu digandeng agar bisnis berjalan baik?
- Cost Structure: Apakah cost bisnis yang paling utama? Bagaimana cost terkait dengan pendapatan?
Pembagian BMC Berdasarkan Proses Bisnis |
Tahapan Penyusunan Model Bisnis
Saat membuat bisnis model, kita bisa memulai dari kotak pemasaran, maupun dari kotak produksi. Jika memulai dari kota pemasaran, maka yang harus dilakukan, adalah menentukan siapa calon konsumen atau customer segment. Semakin detail definisi calon konsumen, semakin baik. Mulai dari usia, jenis kelamin, tempat tinggal, pendapatan, pendidikan.Tetapi kita juga dapat menentukan dari sisi produk. Tapi bukan hanya produk yang akan dijual, tapi apa keunggulan produk. Masih ingat kan tulisan sebelumnya tentang pain atau masalah konsumen? Di kolom value proposition, kita perlu menetapkan apa pain dari konsumen, sehingga produk yang akan dijual adalah produk yang dapat mengatasi pain atau masalah yang dihadapi oleh konsumen. Jangan sekali-kali membuat produk dari perspektif kita sebagai pelaku usaha. Karena apapun produknya maka konsumen yang akan memutuskan apakah produk yang kita tawarkan sesuai dengan kebutuhan konsumen atau tidak.
Setelah terdefinisikan konsumen, kebutuhan serta solusi yang kita tawarkan, baru kemudian kita melengkapi masing-masing kotak dengan strategi yang akan diterapkan dalam bisnis kita.
Contoh BMC Greena Farm |
Di sisi produksi, kita bisa menghitung proses produksi, sumberdaya yang dibutuhkan hingga calon mitra. Begitu pula di struktur biaya dan pendapatan. Dan boleh percaya, BMC ini saya buat tahun 2017, dan saya realisasikan pada usaha cabe di tahun 2019. BMC yang saya buat mirip dengan yang dijalankan. Walau tidak 100 % tepat, tapi bisa dikatakan 75 % mendekati.
Apakah bisa kita membuat BMC yang 90% persis dengan yang dilakukan, jawabnya sangat bisa. Yang unik dengan BMC adalah kita dapat melakukan revisi BMC sesuai dengan kondisi paling mendekati situasi saat ini. Sehingga jika ada yang kurang sesuai, yang dapat kita lakukan adalah melakukan perubahan. Toh modalnya hanya satu lembar template BMC ukuran A0, satu pak post it atau kertas warna dan satu buah spidol. Proses membuatnya pun maksimal cukup satu hari tidak butuh berbulan-bulan.
Seperti kata Om Alex, yang harus kita lakukan adalah :
1. Tempatkan Kanvas di Atas Poster
2. Tempelkan Poster di Dinding
3.Sketsakan Bisnis Model Anda
Sudah, tidak usah terlalu banyak mikir, kuy buruan bikin. Jangan sampai tabungan keburu kering, nanti malah tidak punya modal untuk memulai. Mulai dengan basmalah, lalu siapkan mental, dan tekad, kumpulkan keluarga, buat rencana bisnis, lengkapi semua informasi yang dibutuhkan. Lalu tempelkan di tempat yang bisa dilihat setiap hari. Saya yakin tidak butuh waktu lama untuk memulai bisnis yang sudah dipersiapkan. Jadi, sudah siap untuk mulai berbisnis?Sumber :
Alexander Osterwalder & Yves Pigneur, Business Model Generation,Elex Media, 2012
Saya enggak bisa berbisnis Mbak. Jadikanlah enggak ada niatan utk membuat rencana bisnis. Semoga lain wkt ada kesempatan berbisnis dg membuat rencana bisnisnya terlebih dahulu.
ReplyDeleteSepertinya bussiness model ini kayak branding canvas nya sebuah bisnis nih. Gambaran ke depan untuk sebuah bisnisnya akan seperti apa. Jadi proses apa yang akan produser sampaikan ke customer, agar customer tahu soal produknya. Semoga sukses selalu mba, untuk bisnisnya.
ReplyDelete