Saat menjalankan usaha, apakah teman-teman membuat perencanaan dulu atau langsung menjalankan usaha tersebut? Umumnya para pelaku usaha...
Saat menjalankan usaha, apakah teman-teman membuat perencanaan dulu atau langsung menjalankan usaha tersebut? Umumnya para pelaku usaha yang saya tanyai menjalankan usaha tanpa rencana. "Yang penting mah jalan ceu, daripada rencana wungkul teu jalan-jalan." Ada benarnya, kalau usaha atau bisnis itu ya dijalankan bukan direncanakan. Tetapi persoalannya, berbisnis jaman sekarang lebih berat. Persaingan tinggi, era disruptive, kalau meminjam istilah Pak Rhenald Kasali. Pebisnis lama saja banyak yang tumbang, padahal mereka sudah sangat berpengalaman. Bagaimana dengan newbie atau wirausaha baru?
Dalam banyak training serta konsultasi, keluhan pelaku usaha dalam menjalankan bisnis adalah kendala modal dan pemasaran. Padahal kalau menurut saya sih, semua. Terutama saat bisnis dijalankan apa adanya, kalau kata orang sunda karena bakat, bakat ku butuh. Apa yang bisa dibikin atau jual lakukan saja, yang penting dapat uang. Bisa sih usahanya jalan, mengandalkan dukungan orang terdekat. Bukan karena produknya berkualitas, atau layanan yang baik tetapi karena kasihan.
Andai saja, saat usaha akan dijalankan kita membuay rencana yang matang, maka usaha itu akan tumbuh. Bukankah rencana yang baik adalah rencana yang matang dan dijalankan secara akurat? Jadi jangan salah, banyak usaha mikro yang sudah puluhan tahun ya begitu saja, sekedar bertahan hidup.
Business Model Canvas
Pada akhir tahun 2011, seorang pengusaha sekaligus konsultan bisnis berkebangsaan Swiss, Alexander Osterwalder memunculkan konsep model bisnis yang praktis. Dalam selembar kertas, beliau membuat semacam peta bisnis model yang membantu pengusaha untuk membuat rancangan awal bisnisnya. Dikenal sebagai business model generation.
Dalam lembaran bisnis model.canvas (BMC) terdapat 9 kotak yang menggambarkan bisnis dari sisi produksi maupun pemasaran. Melalui model ini, setiap pelaku usaha akan "dipaksa" untuk memikirkan kemana produk akan dipasarkan termasuk besaran dan sumber pembiayaan. Jadi tidak ada cerita kalau bisa produksi, tetapi tidak bisa menjual.
Masa sih dengan selelnr kertas di atas, kita dapat menggambarkan rencana bisnis kita? Jawab saya, sangat bisa. Jika ingin lebih lengkap bisa kita detaikan dengan business plan, yang pernah saya tulis sebelumnya.
Berikut terjemahan dari masing-masing kolom sebagai berikut :
- Customer Segments: Siapakah pelanggan kita?
- Value Propositions: Apa yang menarik tentang proposisi nilai?
- Channels: Bagaimana value ini dipromosikan, dijual, dan disampaikan.
- Customer Relationships: Bagaimana Anda berinteraksi dengan pelanggan melalui pengalaman mereka terhadap produk Anda selama ini ?
- Revenue Streams: Bagaimana bisnis memperoleh penghasilan dari proposisi nilai ?
- Key Activities: ? Apa saja kegiatan yang harus dilakukan perusahaan?
- Key Resources: Apa aset unik yang strategis yang harus dimiliki perusahaan agar dapat bersaing?
- Key Partnerships: Siapa saja partner bisnis yang perlu digandeng agar bisnis berjalan baik?
- Cost Structure: Apakah cost bisnis yang paling utama? Bagaimana cost terkait dengan pendapatan?
Makasih ilmunya mba, nunggu kelanjutannya nih. Hehehe
ReplyDeletekeren mba.. terima kasih sharingnya.. lagi kepikiran buat bisnis sendiri nih.
ReplyDeleteSaya bisa merujuk ke postingan ini ya.
wah makin menarik ini..bisa dipelajari dan dikerjakan sendiri keseluruhan bisnis plan yang direncanakan nanti :)
ReplyDeleteWaw ilmu baru untukku nih perencanaan usaha model canvas begini. Semoga suatu hari nanti bsa bisnis juga. Aminnb
ReplyDeletebeberapa kali mencoba bisnis, dan saya model, jalan dulu aja, deh. Jalan sih, tapi agak susah pas bikin perencanaan. Kalau skrg mau berbisnis lagi agak berat. Berat di niat, hehehe
ReplyDeleteDulu pas masih sibuk di online shop saya juga bikin business model canvas ini, jadi terperinci dan tau kesalahan kita dimana dalam melakukan bisnis hehe. Thanks sharingnya mba.
ReplyDeleteWah, ilmu keren ini. Pas banget krn aku juga lg berencana buka usaha, tp masih maju mundur cantik euy. Hehe. Makasih ilmunya mbak, masih ada sambungannya kan ?
ReplyDeleteBljar ahh...mkasih ilmu nya mba bermanfaat banget.
ReplyDeleteMakasih ilmunya mbak, sangat bermanfaat
ReplyDeleteWow bisnis plan menarik nih untuk dipelajari.
ReplyDeleteHm, belum paham sih mba dengan sekali baca. Tapi sepertinya menarik ya.. hehe harus belajar ni. Ditunggu kelanjutannya yaaa
ReplyDeleteKereen ilmunya mba. Makasih sharingnya
ReplyDeleteHuwaaa saya baru tahu inii. Masih buta soal bisnis bisnisan. Anyway semoga UMKM Indonesia makin maju yaaa. Amiin. Mari kita para blogger turut membantu mensukseskannya
ReplyDelete