Pelatihan di YDBA Hari itu Xenia yang saya tumpangi harus masuk bengkel. Biasa, pengecekan rutin. Bukan hanya manusia yang harus check ...
Pelatihan di YDBA |
Hari itu Xenia yang saya tumpangi harus masuk bengkel. Biasa, pengecekan rutin. Bukan hanya manusia yang harus check up, kendaraan juga. "Yang namanya kendaraan, setelah 3 tahun pasti segala terasa, Rutin harus diperiksa lah, jangan hanya ganti oli. " Ujar suami. Sekilas saya melihat, sparepart yang dibeli hari itu ternyata menggunakan kotak bertuliskan "Aspira". "Ternyata, sekarang Astra memproduksi komponen otomotif sendiri ya?" Tanya saya pada Akang penjaga bengkel. "Katanya malah ada juga yang diproduksi ukm bu. Cuma, ada yang dikemas pakai dus dari Astra, ada juga yang dijual sales tanpa kemasan. Biasa yang kualitas bagus masuk Astra, yang kualitas biasa mereka jual ke bengkel biasa tanpa merk. Tapi kita gak jual. Disini hanya yang perusahaan mitra saja yang masuk." Jawab Akang tadi.
Teringat dulu, waktu saya kecil, sekitar tahun 90-an, saya suka menemani almarhum ayah ke bengkel, maupun ke toko onderdil. Kendaraan yang dimiliki ayah saat itu ternyata keluaran Astra. Setiap membeli sparepart, selalu muncul pertanyaan dari pemilik toko, "Mau beli sparepart asli, atau kw? Yang asli keluaran Jepang, yang Kw lokal punya". Begitu penjelasan Koko pemilik toko. Sehingga di benak saya, kendaraan yang ada di Indonesia, semua adalah import, made in luar negeri. Sparepart kualitas bagus, haruslah buatan luar negeri, sedangkan buatan dalam negeri, pasti kualitas no 2. Hingga di tahun 2008-2009, saya mendengar informasi bahwa Dinas Perindustrian Provinsi Jawa Barat mengadakan pelatihan untuk pelaku klaster komponen otomotif. Pada tahun tersebut, pemerintah melalui Kementrian Perindustrian memiliki kebijakan industri dengan model klaster industri, yaitu model yang menggabungkan usaha yang sejenis walau skala yang berbeda dalam satu sistem hulu hingga hilir.
Yeay, berarti Indonesia sudah bisa produksi sparepart sendiri dong. Eits jangan salah, di tahun 2008, Astra Daihatsu Motor, sudah mengekspor Gran Max dalam bentuk Complitely Build Up (CBU) ke Jepang. Dan di tahun 2009, PT Astra Honda Motor sudah memproduksi sepeda motor yang ke-25 juta. Berarti saat ini sebagian besar kendaraan baik roda dua maupun roda empat yang diproduksi Astra Otomotif merupakan produksi lokal dengan sebagian besar komponen lokal, walaupun merk masih menggunakan merk dari pemilik brand. Tuh, ternyata hebat ya orang Indonesia.
Perwujudan Catur Dharma Astra melalui Penguatan Value Chain di Sektor Otomotif
Catur Dharma yang menjadi filosofi Astra diterjemahkan menjadi visi yang diterjemahkan dalam misi "Sejahtera bersama bangsa dengan memberikan nilai terbaik kepada stakeholder kami". Diantara stakeholder tersebut adalah mengikutsertakan usaha kecil menengah dalam value chain (rantai nilai) Astra Otomotif. Ingatan saya kembali ke tahun 2000-an, dimana Yayasan Dharrma Bhakti Astra (YDBA) yang didirikan pada 2 Mei 1980 oleh Om William Suryadjaya sebagai perwujudan cita-cita Astra, "Sejahtera Bersama Bangsa". Di Bandung sendiri, YDBA dikenal saat mendirikan UIIK (Unit Informasi Usaha Kecil dan Koperasi) yang bertempat di dalam kompleks MIDC (Metal Industries Development Centre) atau Balai Besar Logam dan Mesin yang beralamat di Jl. Sangkuriang No 12 Bandung pada tahun 1993. Dan saat Kementrian Koperasi dan UMKM mengembangkan KKB (Klinik Konsultasi Bisnis) di Tahun 1997, UIKK berganti menjadi KKB.
Hingga Juni 2015, seperti yang disampaikan dalam laman ydba.astra.co.id terdapat 279 unit usaha yang terhubung dengan unit bisnis Astra International dengan jumlah pekerja 28.691 orang. Dari total penerima layanan YDBA yang sudah mencapai 8.916 unit usaha, masih kurang dari 5 %. Akan tetapi secara umum, sebagian besar penerima manfaat YDBA adalah masih terhubung dengan unit bisnis Astra. Walau tidak dapat dinafikan juga, bahwa Astra International memiliki unit bisnis lain di luar otomotif, sehingga perlu ada keberpihakan juga bagi pelaku usaha mikro kecil di luar sektor otomotif.
Yang menarik, adalah YDBA merupakan salah satu lembaga penguatan umkm yang dengan konsisten terus membangun umkm untuk dapat berelasi dengan induk bisnis dari PT. Astra International Tbk. Melihat pertumbuhan industri otomotif terutama Astra Otomotif sebagai leader, dimana hingga September 2017 telah mencatatkan penjualan mobil mencapai 443.906 unit, seperti dirilis liputan6.com (17/10/2017). Belum lagi, penjualan motor yang diproduksi Astra Honda Motor (AHM),yang hingga November 2017 sebanyak 4,34 juta unit, menurut msn.com (9/11/2017). Bisa dibayangkan berapa banyak komponen otomotif yang dibutuhkan. Saat ini melalui Astra Otoparts, telah dihasilkan 2600 disain untuk sekitar 10 merk dan type mobil, serta motor (www.tribunnews .com, 26/4/2017).
Produk Astra Honda Motor |
Hanya saja, memang mengurusi ukm komponen otomotif tidak semudah sektor lain. Walaupun YDBA telah menyusun strategi dengan rapi, termasuk juga menyiapkan program kemitraan bagi para binaannya untuk dapat bersinergi dengan 8 lini usaha Astra. Bahkan tempat usaha pun disiapkan, seperti Sentra Industri Kecil (SENTRIS) di wilayah Cibatu Cisaat Kabupaten Sukabumi, yang diresmikan oleh Presiden Suharto. Lokasi ini menjadi tempat produksi bagi ukm sektor logam, yang menjadi salah satu produk unggulan Kabupaten Sukabumi. Kondisi bisnis yang berubah, membuat YDBA pun bertransformasi dalam penguatan usaha kecil dengan menjadikan ukm menuju kemandirian, melalui penguatan di pengelolaan sumberdaya manusia, produksi, keuangan, pemasaran dan tanggung jawab sosial lingkungan (TJSL/CSR).
Komitment Astra Ventura di Pembiayaan Usaha Mikro dan Kecil hingga Saat Ini
Jika YDBA memberi dukungan pada usaha mikro dan kecil di sektor non pembiayaan, maka di sektor pembiayaan Astra mendirikan Astra Ventura pada tahun 1991. Astra Ventura, yang merupakan anak perusahaan dari Astra International Tbk, didirikan untuk turut membangun perekonomian Indonesia melalui penyediaan fasilitas pembiayaan dan penyertaan modal melalui pendampingan. Tentu berbeda antara layanan yang diberikan oleh YDBA dan Astra Ventura. Terdapat 4 layanan dari Astra Ventura, yaitu 1. Dukungan modal kerja, 2. Investasi, 3. Dana Proyek, dan 4. Bisnis Startup dan Penyertaan. Saat ini banyak tumbuh perusahaan ventura, akan tetapi, sebagai pioner, Astra Ventura tetap dapat bertahan.
Di sektor industri komponen otomotif, Astra Ventura juga konsisten memberikan pembiayaan. Pembiayaan merupakan salah satu persoalan klasik yang sering dikeluhkan oleh umkm. Apalagi, untuk sektor industri otomotif yang membutuhkan investasi tidak sedikit. Dimana persaingan dengan industri sejenis di era disruptif ekonomi ini yang terus naik, kualitas dan standarisasi tentunya menjadi standar yang harus dipenuhi. PT. Astra Indonesia Tbk, melalui anak perusahaan di bidang otomotif tentunya memiliki persyaratan minimal supaya produk dapat terus diminati oleh konsumen. Begitu pula tuntutan yang akan diminta oleh Astra pada para mitranya para produsen komponen otomotif sebagai pemasok.
Peluang Industri Komponen Otomotif Masa Depan
PT. Astra Indonesia Tbk, telah menunjukkan keberpihakannya bagi pengembangan industri kecil menengah di sektor komponen otomotif. Pemerintah pun siap mendukung industri kecil dan menengah komponen otomotif melalui berbagai upaya peningkatan kapasitas. Tuntutan tesebut, muncul, karena adanya standar minimal penggunaan kandungan lokal yang saat ini sudah meningkat hingga 90 %. Akan tetapi penguasaan teknologi, keterbatasan peralatan, ienfisiensi, serta kurang lengkapnya struktur industri masih menjadi kendala. Menurut gaikindo.or.id (26/12/2017), saat ini terdapat 416 sentra IKM komponen otomotif yang tersebar di 8 kabupaten dan kota, seperti Tegal, Klaten, Purbalingga, Sidoarjo, Juwana, Pasuruan, Sukabumi dan Bandung. Seiring dengan terus meningkatnya permintaan kendaraan bermotor, maka kebutuhan komponen otomotif akan terus meningkat.
Salah satu Binaan Astra Ventura |
Jumlah pelaku usaha di sektor komponen otomotif tidak sebanyak sektor lainnya seperti makanan minuman, fashion, pertanian, yang merupakan kebutuhan pokok masyarakat, Tetapi,potensi pengembangan sektor ini masih besar, begitu pula multiplier effek yang akan ditimbulkan bagi peningkatan pendapatan daerah dan negara tentunya. Terlebih dengan terus meningkatnya ekspor yang dilakukan Astra Otomotif di masa yang akan datang. Apa yang dilakukan oleh PT. Astra Indonesia. Tbk dalam 60 tahun perjalanannya telah memberikan banyak kontribusi bagi Indonesia. Apalagi, di tahun 2019 Astra Daihatsu Motor merencanakan untuk membangun produk yang 100% buatan Indonesia, mulai dari sumber daya manusia hingga komponen otomotif. Semoga peningkatan bisnis yang dilakukan oleh Astra Indonesia Tbk, akan juga terus berkontribusi positif bagi pembangunan di Indonesia.
Terima kasih PT.Astra Indonesia Tbk, yang telah memberikan inspirasi bagi Indonesia. Inspirasi yang juga akan mendorong pelaku usaha di sektor industri komponen otomotif skala kecil menengah untuk naik kelas. Dukungan dari PT. Astra Indonesia, Tbk sebagai salah satu perusahaan Agen Tunggal Pemegang Merk (ATPM) otomotif yang besar akan menjadi pemicu bagi naik kelasnya sektor komponen otomotif Indonesia yang saat ini masih menempati peringkat 19 dunia.
Sumber :'
www.astraventura.co.id
www.beritasatu.com/5-9-2017/astra-ventura-bantu-ukm-naik-kelas
www.gaikindo.go.id/26-12/2017/Kemenperin-fasilitasi-70-ikm-jadi-pemasok-komponen-otomotif
www.kemenperin.c.o.id/ATPM-sodorkan-peluang-ke-ikm-otomotif
www.liputan6.com/17-10-2017/persaingan-ketal-penjualan-mobil-astra-naik-tipis
www.msn.com/9-11-2017/astra-gangguan-daya-beli-pengaruhi-penjualan-motor
www.tribunnews.com/29-4-2017/2.600-komponen-lokal-telah-didesain-Toyota-Astra
www.ydba.astra.co.id
Ralat: Astra International, bagikan Astra Indonesia :)
ReplyDelete