Brownies identik dengan kue coklat yang dalamnya fudgie, tapi luarnya kering. Variasi brownies di Bandung jangan ditanya. Mulai dari br...
Brownies identik dengan kue coklat yang dalamnya fudgie, tapi luarnya kering. Variasi brownies di Bandung jangan ditanya. Mulai dari brownies bakar, brownies kukus sampai brownies kering, lengkap tersedia. Harganya pun bisa dipilih, mulai dari harga biasa dengan bahan lokal sampai harga permium berbahan import ada di Bandung. Tetapi, saat saya ke Sukabumi ada yang menarik, yaitu brownies nila. Nila disini adalah ikan nila. Tidak percaya ikan nila bisa dibuat brownies? Ih, betul, ada. Rasanya, diiih... uenaaak.... saya tidak percaya kue hitam manis dan legit itu menggunakan bahan baku ikan nila. Kok bisa ya?
Dari Ikan Nila Jadilah Brownies
Adalah ibu Nurhasanah, seorang ibu di Desa Sukaraja Kecamatan Sukaraja Kabupaten Sukabumi, yang menjadi inovator brownies nila. Berawal dari kegiatan bersama ibu-ibu PKK, tahun 2006, Ibu Nurhasanah melakukan kegiatan usaha melalui kelompok usaha. Brownies bukanlah produk pertama yang dibuat, melainkan makanan kudapan berbasis tepung. Seiring waktu berjalan, kelompok semakin berkembang, dan mulailah Ibu Nurhasanah dan kawan-kawan mendapat pelatihan dari berbagai dinas terkait, diantaranya pelatihan dari Dinas Perikanan. Dengan inovasi yang dilakukan, lahirlah beberapa kreasi, mulai dari abon ikan, dendeng ikan, baby fish, kerupuk tulang, sus kering dan brownies.
Brownies bukanlah yang pertama, tapi saya pribadi lebih menyukai sua kering dan brownies. Bukan saja karena rasanya yang enak, tetapi juga cukup unik. Karena mengolah ikan nila menjadi brownies pastinya tidak mudah, dan hal yang jarang dilakukan produsen pangan olahan lain. Varian brownies yang dihasilkan oleh Kube Saluyu, kelompok yang dibentuk Ibu Nurhasanah, terdiri dari 2, yaitu brownies kering dan es brownies.
Untuk dapat menikmati satu buah es brownies, kita cukup membayar Rp 5.000, sedangkan harga per kemasan brownies kering adalah Rp 15.000. Jika sedang ada pesanan, kube Saluyu dapat melayani pembuatan brownies bakar. Tidak usah dengan kualitas, walau berada di pedesaan, produk kube Saluyu sudah memiliki Pirt dan serifikat halal. Bahkan proses produksinya sudah menggunakan peralatan yang cukup baik di dapur khusus yang sesuai syarat dari Kementrian Kesehatan.
Usaha Desa Level Nasional
Jika dulu untuk belajar produksi makanan Ibu Nurhasanah beserta anggota harus mengikuti pelatihan, sekarang Kube Saluyu menjadi salah satu tempat pelatihan dan magang dari kelompok ibu-ibu, mahasiswa serta aparat pemerintah yang ingin belajar tentang pengolahan makanan dan pemberdayaan perempuan. Saat ini anggota Kube Saluyu berjumlah 120 orang yang merupakan warga Desa Sukaraja. Bukan hanya menjadi tempat produksi, kube Saluyu menjadi tempat belajar bagi para ibu dan remaja putri tentang berbagai hal.
Setiap satu kali dalam sebulan, tepatnya di tanggal 15, dilakukan pertemuan anggota, yang diisi berbagai kegiatan seperti pelatihan bahasa inggris, penyuluhan kesehatan, pendidikan keluarga, dan lainnya. Ruang pertemuan Kube Saluyu pun menjadi tempat kegiatan posyandu.
Berbagai penghargaan sudah diraih oleh Kube Saluyu, baik untuk olahan produk inovatif, dan pengelolaan kelompok. Berkat aktivitas Kube Saluyu Desa Sukaraja pun sering mendapat berbagai penghargaan.
Produk Kube Saluyu dapat diperoleh di berbagai toko oleh-oleh di Kabupaten dan Kota Sukabumi, diantaranya Toko Mochi Lampion.
Ingat Sukabumi, Ingat Brownies Nila......
#KulinerKhasSukabumi #BrowniesNila #Oleh-olehSukabumi #DesaSukaraja #KubeSaluyu #ProgramYesIDo #Kudapan #KabupatenSukabumi #Koperasi #KelompokUsahaBersama #KueCoklat #Brownies
COMMENTS