Sebagai ibu, setiap hari saya berbelanja untuk kebutuhan dapur, mulai dari beras, lauk, sayur dan kelengkapannya. Terkadan...
Sebagai ibu, setiap hari
saya berbelanja untuk kebutuhan dapur, mulai dari beras, lauk, sayur dan
kelengkapannya. Terkadang kebutuhan tersebut dipenuhi oleh tukang sayur,
warung, terkadang di pasar atau toko
modern. Setelah mulai mengkonsumsi sayur organik, saya mulai kesulitan
mencari bahan pangan, terutama sayur. Sayur organik tidak tersedia di warung
terdekat, tetapi hanya bisa diperoleh di supermarket, atau menanam sendiri di
halaman. Pernah terfikir untuk berlangganan, tetapi penyedia sayur
organik masih terbatas. Kira-kira mereka mau tidak ya, untuk memenuhi pesanan
sayuran?
Bagaimana Internet Memenuhi Kebutuhan Sehari-hari?
Awal Mei 2016, Dycode, sebuah
perusahaan startup, mengundang blogger
untuk hadir pada acara sharing mengenai IOT atau (Internet Of Thing). Dalam tulisannya
yang berjudul “Apa itu IOT”, Yudha Yudanto menguraikan, IOT adalah
konsep/skenario dimana suatu objek yang memiliki kemampuan untuk menstransfer
data melalui jaringan tanpa memerlukan interaksi manusia atau manusia ke
komputer.
“A Things” pada internet Of
Things didefinisikan sebagai subjek, sebagai contoh, hewan ternak atau tanaman
yang dikellingi sensor, perlengkapan rumah tangga yang dihubungkan ke internet.
Saat ini penggunaan IOT berhubungan dengan komunikasi machine-to-machine.
Produk IOT dbangun dengan kemampuan komunikasi M2M yang sering disebut sistem
cerdas atau “smart”. Kembali pada masalah saya sebagai
konsumen sayur organik, kira-kira, apakah mungkin teknologi IOT dapat digunakan
untuk memenuhi kebutuhan saya?
Warung Sayur Pintar, Konsumen Senang, Petani pun Bahagia
Keberadaan IOT di era digital ini
memunculkan gagasan mengenai Warung Sayur Pintar. Apa itu warung sayur pintar?
Warung sayur pintar adalah layanan pemesanan sayur organik secara online
melalui aplikasi smartphone. Sehingga calon konsumen dapat melakukan pemesanan
sayur organik maupun hidroponik sesuai dengan kebutuhannya. Pengelola warung
sayur pintar adalah petani , kelompok tani atau koperasi petani sayur organik,
sehingga dapat terhubung dengan konsumen langsung dan dapat menyediakan pesanan
sayur sesuai kebutuhan konsumen. Konsumen akan mendapat sayur yang harganya
relatif kompetitif, dengan kualitas yang baik, karena baru dipanen, Sedangkan
petani atau kelompok tani dapat terhubung dengan konsumen langsung sehingga
harga sayur yang dijual akan lebih tinggi, karena tidak melalui rantai
pemasaran sayur yang selama ini cenderung panjang. Buat kota, sampah sayur
jelas akan berkurang, karena tidak ada lagi bagian sayur yang rusak yang dapat
memenuhi tempat pembuangan sampah sementara seperti yang kita lihat selama ini.
Berdasarkan paparan Dycode, terdapat 4 syarat sebuah
teknologi internet masuk kategori IOT, yaitu sebagai berikut : 1. Adanya "thing"
atau benda yang dihubungkan dengan internet, 2. Koneksi internet, 3. Data dalam bentuk sensor, dan 4. Analisis
kebiasaan pengguna. Calon konsumen
sebelumnya mengisi form pemesanan sayur dalam jangka waktu tertentu, sehingga
penjual yang juga petani sayur dapat mengatur pola tanam sayurnya dan
menyesuaikan dengan kebutuhan konsumen.
Dalam model warung sayur pintar,
1. "thing" adalah : sayur organik, 2. koneksi : koneksi dari konsumen ke aplikasi, dan
dari aplikasi ke server data di kebun, 3. data yang digunakan adalah data
kebutuhan sayur organik menurut jenis sayur, jumlah dan usia serta ukuran sayur, dan 4. Analisis : analisis permintaan sayur
oleh konsumen. Bagi konsumen yang penyuka jus sayur, akan berbeda dengan
konsumen yang mengkonsumsi sayur untuk salad ataupun dimasak., begitu pula,
konsumen perorangan memiliki kebiasaan berbeda dengan konsumen perusahaan
catering atau processing/pengolah.
Secara umum, sayuran daun dapat
dipanen pada usia 25-40 hari, sedangkan sayuran buah dipanen mulai usia 90
hari. Tetap tidak menutup kemungkinan, jika ada konsumen yang ingin memperoleh
sayuran baby, yang usia sayurnya kurang dari usia sayur siap panen. Data dari
bagian pemesanan akan diinformasikan pada bagian produksi, sehingga bagian
produksi atau penanaman di kebun nantinya akan menyesuaikan pola tanam. Begitu
pula, data dari kebun akan diinformasikan pada bagian grading dan pengepakan,
sehingga konsumen akan mendapatkan sayur yang dibutuhkan.
Data ini kemudian akan diimput
oleh pengguna kepada komputer, dan diterjemahkan dalam sebuah analisis yang
diserahkan pada bagian produksi di kebun. Bagian produksi di kebun akan
mengatur pola tanam sayur berdasarkan jenis, usia panen serta rotasi, sehingga
sayur dapat dipanen setiap saat. Di
bagian produksi sayuran, IOT dapat digunakan untuk melakukan pengaturan
waktu pemberian pupuk. Seperti kita tahu, tanaman selain membutuhkan sinar
matahari dan air, juga membutuhkan pupuk sesuai dengan fase tumbuhnya. Saat
fase vegetatif, atau fase mulai tumbuh dari bibit menjadi besar, tanaman lebih
banyak membutuhkan nutrisi dalam bentuk N sedangkan setelah mulai berbunga atau
fase generatif, maka tanaman membutuhkan nutrisi yang lebih beragam sesuai
dengan jenis tanaman yang ditanam. Nah IOT dapat membantu petani untuk mengatur
pemberian pupuk sehingga lebih efektif dan efisien.Tetapi, aplikasi ini terpisah dari aplikasi pemasaran atau warung sayur pintar.
Setelah sayuran siap, konsumen
akan mendapatkan informasi status pesanan mereka, selanjutnya melakukan
pembayaran. Karena pemasaran dilakukan melalui online, maka konsumen pun
mendapatkan informasi melalui email tentang status pesanannya dan selanjutnya
diminta untuk melakukan proses pembayaran. Pembayaran tidak dilakukan di
tempat, tetapi melainkan melalui e-payment. Nah, diantara beberapa metode
e-payment, terdapat satu e-payment yang dapat dilakukan baik secara cashless serta
tanpa membutuhkan rekening bank atau kartu kredit.
Beli Sayur Teknologi IOT, Bayarnya Dengan DOKU Wallet
Kembali ke manfaat IOT bagi calon konsumen
sayur organik, ada satu lagi layanan yang dapat ditambahkan, yaitu layanan
pembayaran. Karena pemesanan dilakukan melalui aplikasi smartphone, maka
pembayaran pun dapat dilakukan melalui aplikasi smartphone. Nah, penyedia
layanan yang dapat digunakan diantaranya adalah DOKU Wallet. DOKU wallet adalah
layanan pembayaran online dengan menggunakan layanan pembayaran online yang
didirikan oleh PT. Nusa Satu Inti Artha (DOKU). Perusahaan yang didirikan pada
tahun 2007 oleh Nabilah Alsagoff, merupakan piooner e-payment di indonesia.
Bagaimana sistem pembayaran sayur
dengan menggunakan DOKU wallet dapat dilakukan?
1.
Calon konsumen dapat melakukan pendaftaran
melalui aplikasi DOKU Wallet di playstore.
2.
Melakukan
pengisian Doku Wallet melalui ATM, SMS Banking, Internet Banking, Grup Alfamart
ataupun kartu kredit.
3.
Melakukan
pemesanan produk dan memilih opsi pembayaran DOKU Wallet, selanjutnya
memasukkan pin DOKU Wallet
4.
Transaksi
selesai
Sekilas Tentang DyCode
Oh ya,
gagasan ini tidak akan hadir tanpa adanya DyCode, sebuah startup di Bandung
yang juga merupakan pengembang IOT. Perusahaan yang sudah cukup malang
melintang di dunia IT, ini memiliki pengalaman yang cukup dalam bidang IOT.
Terdapat beberapa produk yaneg sudah dihasilkan, yaitu : Jepret : aplikasi print
foto dari event yang disambungkan melalui internet. Aplikasi ini dapat
digunakan dalam pelaksanaan kegiatan, dimana pelaksana kesulitan menyediakan
jasa dokumentasi. Nah melalui aplikasi jepret, baik pelaksana maupun peserta
dapat memperoleh foto dokumentasi kegiatan tersebut. Produk lain dari DyCode adalah Movreak.
Penggunaan IOT Bagi Kehidupan Sehari-hari
IOT di dunia sudah banyak digunakan. Beberapa produk dari perusahaan terkemuka seperti Philips sudah menggunakan teknologi IOT, diantaranya adalah dalam bentuk smarthome, seperti lampu yang menyala dengan sensor tertentu, alat memasak nasi otomatis, serta lainnya. Di bidang pertanian pun IOT teknologi sudah digunakan, diantaranya adalah e-fishery, yang menjadi pemenang Wirausaha Mandiri Teknologi yang diadakan oleh Bank Mandiri, tanibox, panic button dan berbagai aplikasi lainnya.
Penggunaan IOT Bagi Kehidupan Sehari-hari
IOT di dunia sudah banyak digunakan. Beberapa produk dari perusahaan terkemuka seperti Philips sudah menggunakan teknologi IOT, diantaranya adalah dalam bentuk smarthome, seperti lampu yang menyala dengan sensor tertentu, alat memasak nasi otomatis, serta lainnya. Di bidang pertanian pun IOT teknologi sudah digunakan, diantaranya adalah e-fishery, yang menjadi pemenang Wirausaha Mandiri Teknologi yang diadakan oleh Bank Mandiri, tanibox, panic button dan berbagai aplikasi lainnya.
Penutup
Gagasan ini bukan tidak mungkin untuk direalisasikan. Jika saat ini masih sebatas impian, esok mungkin bisa jadi kenyataan. Teknologi IOT yang terus berkembang, semoga dapat meningkatkan produktivitas hasil pertanian dan juga mendorong peningkatan kesejahteraan petani. Jika negara adidaya kembali ke Agriculture, sangat disayangkan Indonesia yang memiliki hamparan tanah subur dalam balutan cincin api akan menyerahkan tanahnya untuk dikelola negara lain. Bukankah negara yang memiliki akses pada sumber pangan, pakan dan energi menjadi penguasa saat ini?
Sumber :
http://dokuwallet.com
http://dycode.co.id
Nabilah Alsagoff dan kisah di balik Doku, pionir e-payment
Indonesia, http://techinasia.com
Yudha Yudanto, 2015, Apa Itu IOT, http://ilmukompunter.org
Foto : koleksi pribadi
#I2D2Blog #BloggerBdg #IOT #
@DyCode @DOKU
wah dunia ini semakin canggih saja, sekali pencet tombolbisa dua sampai tiga hal bisa beres
ReplyDeleteIya Mbak. Luar biasa deh. Apa yang dulu cuma ada di film-film, sekarang mulai jadi kenyataan. Terima kasih ya sudah mampir.
Deleteteknolhi semakin kesini semakin canggih ya,... salut deh
ReplyDelete