Kuliner, salah satu kekayaan budaya yang tidak ketinggalan dalam sebuah aktivitas wisata. Bukan hanya pengalau rasa lapar, kuliner saat ...
Kuliner, salah satu kekayaan budaya yang tidak ketinggalan dalam sebuah aktivitas wisata. Bukan hanya pengalau rasa lapar, kuliner saat ini juga menjadi cindera mata saat kita pulang berwisata dari suatu daerah. Saat berwisata ke Purwakarta, simping kerap menjadi buah tangan.
Simping, Penganan Raja Dalam Sejarah Purwakarta
Penganan yang menurut para tetua sudah ada sejak zaman kerajaan Sunda dahulu, menurut hikayat adalah kesukaan para bangsawan. Adalah Bapak H Engkun, yang diketahui sebagai keturunan bangsawan Purwakarta, mengkomersilkan simping pertama kali di daerah kaum.
Berawal dari wilayah Kaum yang letaknya tidak jauh dari kantor Bupati Purwakarta, tempat produksi simping sekarang terdapat pula di daerah Pasawahan hingga Wanayasa. Bahkan sekarang terdapat hampir 300 pengrajin simping yang masih berproduksi hingga saat ini. Tidak sulit mencari produsen simping. Jika sedang beruntung tidak hanya membeli produk, kita bahkan dapat melihat proses produksinya yang cukup unik.
Semula simping hanya terdiri dari satu rasa, yaitu kencur, saat ini bermetamorfosis menjadi berbagai ukuran dan rasa. Untuk simping asin ada rasa keju, gurih, udang dan pedas. Untuk simping manis, mulai dari rasa coklat, strawbery, pandan hingga durian dan susu, juga mulai dapat ditemui.
Walau mengkonsumsi dalam jumlah besar, penganan ini tidak akan membuat kolesterol naik. Proses produksi oleh-oleh khas Purwakarta berbahan baku tepung beras, tapioka, santan dan garam ini dilakukan dengan cara dibakar. Rasa renyah simping bergantung pada ketebalan serta komposisi bahan.
Simping Cepot DTW - Ibu Hj Entin Pasawahan
Dari semua produk simping, saya lebih sering membeli simping
produk Ibu Hj Entin Pasawahan. Rasanya gurih renyah dan jenisnya beraneka rupa. Bukan hanya simping tipis, Ibu Hj Entin juga memproduksi simping tebal dan semprong dengan aneka bentuk. Ada yang digulung, ada pula yang berbentuk kerucut. Jenis kedua banyak diproduksi untuk kebutuhan hajatan di daerah Purwakarta.
Saat ini Ibu Entin bersama anak dan menantunya memasarkan simping tidak hanya di wilayah Purwakarta tetapi hingga ke Bandung. Dengan kemasan yang unik, yaitu kotak dus bergambar cepot, simping Cepot DTW ingin menjadi icon Purwakarta dengan tidak menghilangkan unsur budaya sunda. Tidak usah khawatir produksi yang terbatas, usaha rumahan yang didirikan tahun 1998 ini memiliki 6 orang karyawan bagian produksi yang siap menyediakan produk yang dipesan. Simping dan semprong Ibu Hj Entin dapat dibeli mulai Rp 10.000,-
Untuk membeli simping ibu Hj Entin dapat diperoleh di :
Alamat ; Jl. Ters. Kapten Halim No 157 Kp. Pandai Rt 02/01 Ds Sawah Kulon Persawahan Purwakarta Kab. Purwakarta
No tlp : 083822132823 (Purwakarta) dan 087821165259 (Bandung) atau Ig @simping_purwakarta
#PurwakartaMenulis #AmazingPurwakarta #PesonaIndonesia
COMMENTS