Ibu Lina, seorang ibu rumah tangga berusia 40 tahun. Dia baru saja meninggal akibat terlambat mendapat penanganan saat mengalami gan...
Ibu Lina, seorang ibu rumah tangga berusia 40 tahun. Dia
baru saja meninggal akibat terlambat mendapat penanganan saat mengalami
gangguan kehamilan. Usia Ibu Lina yang bukan muda lagi menjadi penyebab dia
mengalami resiko tinggi dalam kehamilan. Sebetulnya tanda-tanda gangguan
kesehatan sudah dirasakan sejak minggu ke 35, tetapi tidak ada yang paham. ‘Ah,
itu mah biasa, namanya juga orang hamil,” pikir keluarganya. Padahal Ibu Lina
sudah mendapatkan peringatan dari bidan untuk lebih berhati-hati. Ketidak
pahaman keluarga terhadap rawannya kesehatan wanita hamil serta lambatnya
kepedulian keluarga termasuk suaminya menjadi salah satu penyebab. Andai saja
Ibu Lina dapat mengambil keputusan terkait kesehatannya, andai saja keluarga
Ibu Lina peduli, bahwa wanita hamil perlu penanganan, andai saja, dan andai
saja.
Hal ini merupakan salah satu kondisi yang dihadapi oleh
masyarakat, dimana saat ini perempuan sering menjadi kelompok marginal.
Perempuan mah tugasnya di dapur, sumur dan kasur, tanpa memperhatikan bahwa perempuan
terutama ibu, memiliki keretanan dan hak dalam kesehatan. Informasi pentingnya
perempuan untuk paham tentang gender dan kaitannya dengan kesehatan dibahas
dalam acara Temu Blogger Kesehatan dalam rangka hari Ibu di Hotel Homann
Bandung, 22 Desember 2018. Acara ini mengambil tema dengan kesetaraan gender, wujudkan kesehatan keluarga.
Gender, harus dipahami seperti apa?
Isu gender bukanlah hal yang baru di Indonesia. Banyak orang
yang berfikir bahwa gender adalah pembagian jenis kelamin laki dan perempuan. Benarkah
begitu? Ternyata tidak. Gender bukanlah perbedaan jenis kelamin, tetapi lebih
pada pembagian peran antara laki-laki dan perempuan. Hal ini yang kemudian
muncul di masyarakat apa yang boleh dilakukan atau tidak oleh laki-laki maupun
perempuan.
Gender dapat dikatakan adalah kesamaan kondisi bagi
laki-laki dan perempuan untuk memperoleh kesempatan serta hak-haknya sebagai
manusia agar mampu berperan dan berpartisipasi dalam berbagai bidang, serta kesamaan dalam
menikmati hasil pembangunan.
Diantara keadilan gender yang perlu dipahami adalah sebagai berikut ;
Diantara keadilan gender yang perlu dipahami adalah sebagai berikut ;
• Setiap perempuan dan laki laki mempunyai
kebutuhan yang berbeda.
• Perbedaan ini perlu diketahui untuk
dipakai sebagai dasar
atas pembedaan perlakuan yang diterapkan kepada laki laki dan perempuan
• Dengan keadilan gender berarti tidak ada stereotipi/pembakuan
peran, subordinasi, marginalisasi dan beban ganda
Dalam gender, ada hal-hal yang sering ketidakadilan gender
di masyarakat, , diantaranya adalah :
• Stereotipi: cap/label yang dilekatkan pada
laki-laki atau perempuan misalnya laki-laki mencari nafkah, perempuan mengurus
rumah tangga. Padahal
dalam kehidupan sehari-hari kedua aktivitas ini dapat dilakukan oleh laki-laki
dan perempuan.
• Sub Ordinasi: artinya ditempatkan pada
posisi kedua, bukan di poros utama, baik dalam pengambilan keputusan,
kesempatan untuk mendapatkan pendidikan maupun dalam pekerjaan.
• Marginalisasi: diartikan sebagai
”peminggiran” atau tidak diperhatikan dalam berbagai hal/tidak memiliki peran
penting yang menyangkut kebutuhan, kepedulian, pengalaman, dan lain-lain.
• Beban ganda: perempuan seringkali harus
memikul beban ganda. Seorang perempuan yang bekerja mencari nafkah, misalnya
tetap harus menanggung pekerjaan domestik (misalnya: mengurus anak, memasak).
• Violence: segala bentuk tindak kekerasan
berbasis gender.
Seberapa penting pemahaman gender bagi perempuan?
“Perempuan harus paham tentang gender,” begitu diutarakan
para narasumber. Tidak hanya untuk menghindari terjadinya bahaya yang berakibat
pada kematian dan kecacatan, tetapi juga untuk menjaga kualitas hidup keluarga.
Terdapat beberapa upaya pelayanan kesehatan yang telah
dilakukan Kementrian Kesehatan dalam kaitannya dengan pelayanan kesehatan
responsif gender, diantaranya sebagai berikut :
1000 pertama hari kehidupan
• Pelayanan Kesehatan Ibu Nifas Dan Bayi
Baru Lahir
• Konseling
ASI eksklusif
• Pelayanan
KB pasca persalinan
• Pemberian
MP ASI
• Immunisasi
BCG dan Hep B
• Ayah ASI
• Dukungan
suami dan Keluarga dalam Pemberian ASI
Usia Balitan dan Pra Sekolah
PELAYANAN
KESEHATAN BALITA
• Posyandu
• Penggunaan Buku KIA
• PMT
Balita
• Kelas Ibu Balita
• Pelayanan
Kes di PAUD
• Pengasuhan
oleh Kedua Orang Tua
Usia Sekolah
UPAYA
KESEHATAN SEKOLAH
• Penjaringan
kesehatan siswa & pemeriksaan
berkala
• Rapor
Kesehatanku
• Penguatan
SDM Puskesmas
Masa Remaja
• PENUNDAAN
USIA PERKAWINAN
• Pelayanan Kesehatan Peduli Remaja
(PKPR)
• Tablet
Tambah Darah bagi
remaja putri
• Pendidikan
Kesehatan Reproduksi di
Sekolah
Usia Produktif
• Pelayanan Kesehatan Reproduksi Bagi
Catin
• Perencanaan kehamilan dan
Keluarga Berencana
• Deteksi
Dini Penyakit Menular dan Tidak Menular
• Gerakan
Pekerja/Buruh Perempuan Sehat Produktif (GP2SP)
Masa Hamil
• Rumah
tunggu kelahiran
• Persalinan
di faskes
• Konseling
IMD & KB Pasca
Persalinan
• Penyediaan
Buku KIA
• Pencegahan
penularan HIV dan sifilis dari ibu ke anak, serta peny. menular lainnya
• Kelas ibu hamil
• Suami siaga
Lanjut Usia
• Posyandu Lansia
• Peningkatan kualitas Hidup Mandiri
• Perlambatan proses Degeneratif
Sehingga dibutuhkan kontribusi, Hak dan Kewajiban yang sama Baik
Laki – Laki dan Perempuan dalam Mewujudkan INDONESIA SEHAT. Jadi, bagi para perempuan, ayo mulai peduli
pada kesehatan kita. Karena #KeluargaSehatIbuHebat
COMMENTS