#Hipertensi #MenuHipertensi #MakananSehat #MenuDiet #TipsSehatHipertensi
![]() |
doc. pixabay |
Awal Terkena Hipertensi
Akhir November 2019 harusnya jadi saat menyenangkan buat saya. Mengapa, di hari-hari tersebut, saya dan teman-teman menghadapi hajat besar yaitu wisuda dan gelar produk UMKM Juara 2019. Walau bukan EO, tapi kami semua turun membantu, terutama di 2 pekan terakhir. Dan di usia jelita ini, saya ternyata tidak muda lagi. Saat berkegiatan harus tetap menjalankan pola hidup sehat. Dan pastinya di bulan November itu, sama sekali jadwal saya kacau balau.Dalam situasi begitu, stress, lelah, lapar, apapun yang ada dimakan. Termasuk saya yang punya autoimun sudah tidak pilih makanan lagi. Parahnya, istirahat pun jadi terganggu pastinya. Apalagi di hari-hari menjelang acara. Saya masih menyempatkan tidur, walau baru pulang jam 11 malam. Tapi ada teman-teman yang bahkan tidak tidur semalaman.
Sejak 3 hari sebelum acara sebetulnya badan saya sudah bermasalah. Awalnya terkena diare, sepulang kegiatan di Garut. Dan itu berlangsung hingga sepekan. Ditambah stress, khawatir acara tidak berjalan lancar. Dua hari sebelum acara, Teh Desie sempat bilang, "Teh gak sehat ya. Kelihatannya pucat." Asli sebetulnya, badan saya sudah gak nyaman banget. Kepala berat, lemas, kalau sore suka demam mendadak, plus leher dan pundak berat. Kondisi tersebut terasa semakin tidak nyaman saat saya menyantap nasi padang. Duh, kepala ini berat sekali. Tapi saya masih memaksa. "Ah,, paling juga hanya kelelahan".
Situasi tersebut terus berlanjut, hingga di hari sabtu, 29 November 2019. Saya sebetulnya sudah tidak kuat. Tapi karena hari itu adalah acara gathering pendamping, saya harus datang. Pada saat istirahat makan siang, sambil menahan pusing dan badan yang berat, saya menuju ke toilet di ujung lorong hotel. Saat melewati ruang panitia, saya melihat ada beberapa dokter. Duh, kok bisa lupa ya, kalau di acara ini panitia mengundang tim medis. 😩
Setelah dari toilet, saya masuk ke ruang medis dan minta diperiksa. Setelah duduk selama 5 menit, saya pun ditensi dan tahukah, ternyata tensi saya saat itu tinggi pake banget. (sst, gak akan bilang-bilang berapa tensi saya saat itu. Takut ada yang ngomelin, xixixi.
Dokter yang memeriksa tampak cemas. 'Ibu, segera minum obat, minum air yang banyak, lalu pulang untuk istirahat. Ibu ini gimana sih, sudah tahu kurang sehat masih kegiatan. Kalau dibiarkan ibu bisa pingsan." Dengar apa yang disampaikan dokter, saya langsung panik. Ya, saya ada Gerd, dan terkadang suka mengalami serangan panik. Walau sekarang Jasudah bisa mengatasi kalau terkena panik.
Setelah minum obat, saya langsung sampaikan ke teman-teman kalau saya harus pulang. Untung semua acara ada penanggung jawabnya. Dan teman-teman itu profesional pake banget. Jadi sudah terbiasa "akrobat" untuk mensukseskan acara. Walau sekali lagi, kami adalah volunteer ya...
Untungnya saat itu entah kenapa sudah feeling kali ya, saya minta suami dan anak untuk datang jam 12 siang. Tadinya sih mau ajak si bungsu jalan-jalan di mall, tapi apa daya, dia harus jemput ibunya pulang. Setelah berkemas, kami pun pulang dan saya istirahat di rumah. Dan sebetulnya, pasca acara kami ada event gathering ke luar kota. Tapi, saya masih belum fit, akhirnya saya tetap istirahat di rumah, walau tensi sudah turun.
Tips Hidup Sehat untuk Penderita Hipertensi
Sejak saat itu, saya browsing di internet tentang apa yang boleh dilakukan dan tidak oleh penderita hipertensi. Jadi, kalau konsultasi dengan dokter, ada beberapa hal yang menyebabkan tensi saya melonjak tajam di akhir November 2019.1. Stress
Dua pekan penuh tekanan. Khawatir acara berantakan, khawatir tidak berjalan baik, dan berbagai rasa khawatir jadi penyebab stress. Urusan satu ini memang susah sih. Karena adanya di bawah sadar. Perlu lebih rapi lagi dalam manajemen stress. Sebetulnya ada beberapa cara pengendalian stress, diantaranya dengan tapping, olah raga, dan kalau muslim ya, berzikir. Buat saya, zikir adalah pengendalian stress yang paling jitu. Dan zikir yang paling ampuh adalah shalat. Saat shalat, tidak akan ada yang berani menganggu. Dan di saat itu bisa jadi cara terbaik untuk melakukan release hati dan pikiran. Syaratnya saat shalat jangan memikirkan macam-macam, fokus pada bacaan shalat dan Sang Khalik.2. Kurang istirahat dan Kelelalan
Secara fisik, dalam menjalankan acara seringkali kurang istirahat. Idealnya tidur saya 7-8 jam. Dih, tidurnya kok lama Ceu? Iya, saya kalau kurang tidur pasti eror. Dan saat acara wisuda, saya tidur 5 jam sehari. Efeknya badan berat, sakit kepala, pusing, lemah, letih, lesu. Dan biasanya juga berpengaruh ke tensi. Kalau dulu saya menderita hipotensi, kalau sekarang malah jadi hipertensi. Bingung ya, iya, saya juga.3. Tidak mengontrol makanan
Nah, ini penyebab utamanya. Berhubung saya tidak sadar kalau terkena hipertensi. Padahal beberapa kali tensi pernah tinggi, tapi setelah itu turun lagi. Jadi, saya tidak menjaga makan. Makanan apapun dilahap. Apalagi, saya ini tukang jajan. Selama yakin halal, jajal saja, hehe. Dan ternyata itu salah. Salah, karena saya punya bakat hipertensi. Jadi ternyata, untuk penderita hipertensi itu bukan hanya harus mengurangi garam, tapi juga harus menghindari lemak jenuh dan makanan dengan kolesterol tinggi (santan, keju, krim, jeroan, gorengan). Jadi, babay makanan olahan, yang gurih-gurih, terutama yang mengandung sodium. Dan harus banyak mengkonsumsi makanan yang banyak mengandung kalium.4. Kurang Olah Raga
"Olah raga seminggu berapa kali Ceu?", eng, eng, enggak olah raga. Iya, sejak menikah (alasan), saya memang jarang olah raga. Padahal pak su dan anak-anak hobi olah raga. Menurut beberapa literatur kesehatan, jadwal olahraga yang baik adalah minimal 150 menit seminggu, atau 30-60 menit sehari. Tinggal diatur saja, bisa berapa menit sehari. Dan untuk penderita hipertensi, olahraga yang dianjurkan adalah jogging, naik sepeda statis, aerobik low impact. Saya sekarang lagi memaksa diri untuk olah raga 30 menit sehari.5. Rutin kontrol tekanan darah
Salah satu kegiatan rutin sekarang adalah mengontrol tekanan darah. Apalagi kalau badan tidak terasa nyaman, dengan gejala sakit kepala, pusing, bahu terasa berat. Ketiga tanda ini yang saya abaikan saat sakit kemarin. Sebetulnya kalau sudah terasa pusing, berhenti dan beristirahat. Untung saat itu ada tim medis, jadi segera ketahuan kalau tekanan darah saya sudah sangat tinggi.Kena Hipertensi, Jangan Lupa Diet
Sejak terkena hipertensi, saya mulai lebih mengatur hidup, diantaranya : 1. Jam 10 maksimal sudah tidur (maaf ya, yang wa malam baru dibalas pagi.😀 2. Mengurangi makanan yang mengandung garam tinggi. 3. Sebisa mungkin mengkonsumsi sedikit garam. 4. Stop makanan olahan, terutama daging olahan (nugget, sosis, baso. Duh, susah banget ya stop makan baso. Kalau makan di luar, saya pilih tanpa garam, supaya ada rasanya, saya tambah himalayan salt yang tersedia di tas. 5. Memperbanyak konsumsi bahan pangan yang banyak mengandung kalium, 6. Memperbanyak minum air putih dan infuse water.Saya juga mulai merasakan betul kalau tensi sedang meningkat. Tandanya : 1. Kepala berat atau pusing, 2. bahu pegal, 3. telinga mendenging. Kalau sudah merasa 3 hal, yang saya lakukan adalah minum air putih yang banyak dan ramuan herbal yang saya rasa dapat menurunkan tekanan darah.
![]() |
Contoh Menu Sarapan |
Beberapa menu makanan yang dapat dikonsumsi saat tekanan darah naik :
1. Rebus timun
2. Rebus labu siam
3. Nasi merah
4. Pisang
5. Alpukat
6. Tomat
7. Putih telur
8. dada ayam tanpa kulit
9. Ikan kukus
10. Daun kelor
11. Infuse water ketumbar atau rempah-rempah lainnya
Beberapa bahan makanan yang sebaiknya dihindari :
1. Daging olahan (sosis, nugget, baso)
2. Makanan olahan yang banyak garam (telur asin, ikan asin, pindang)
3. Daging sapi berlemak
4. Jeroan
5. Gorengan
6. Mentega
7. Makanan yang menggunakan soda kue atau bakin powder
8. Minuman bersoda
![]() |
Sayur Daun Kelor untuk Makan Siang |
Penggunaan garam, saya kurangi. Sehingga masakan dibuat dengan banyak bumbu, diantaranya kencur, kunyit, lengkuas, kemiri, bawang putih, merica. Sehingga garam dan gula ditambahkan seadanya untuk memberi tambahan rasa. Alhamdulillah, hasilnya tensi saya cenderung turun. Sekarang dosis konsumsi obat tekanan darah tinggi sudah berkurang. Untuk makan satu hari, menu harian yang saya konsumsi sebagai berikut :
Sarapan
1 gelas teh rempah
1 gelas jus buah
1 porsi buah-buahan
(alpukat kerok plus zaitun dan madu)
Kalau masih lapar, tambah 3-5 buah kurama
Jam 9
Pisang bakar atau pisang kukus
Makan Siang
Menu lengkap rendah garam
Makan Malam
Menu lengkap rendah garam, atau hanya sayur dan buah
![]() |
Rempah untuk Melancarkan Peredaran Darah |
Kadang saya juga suka beli makan. Pedagang sekarang sudah hapal, kalau makanan pesanan saya, tanpa garam, tanpa vetsin dan tidak pedas. Gak asin dong, iyes. Supaya ada rasanya, saya tambah himsalt sedikit. Ribet dong, iya kali, tapi yang penting aman.
Asli sakit itu tidak enak, apalagi kalau sakit gara-gara makan sembarangan. Asli menyesal tiada dua. Sekarang saya hidup lebih santuy, lebih relax, banyakin makan sayur dan buah, lebih banyak ibadah.
Hikmah sakit ternyata bikin hidup saya lebih teratur. Kalau badan sudah tidak enak, mending istirahat deh, daripada kenapa-kenapa. Jadi, tinggal diatur, mau menurunkan tekanan darah dengan mengatur pola hidup atau full konsumsi obat. Saya pilih yang pertama. Semoga badan saya mau mengikuti ritme yang sedang saya bikin.
Semoga tidak dialami ya sama teman-teman. Kalaupun terkena, semoga cepat sembuh dan tetap sehat.
----------------------------------------------------------------
COMMENTS